• Agribisnis merupakan sebuah sistem yang terdiri dari lima komponen yaitu
1. Agroinput atau agribisnis hulu
2. Usahatani
3. Agribisnis hilir pengolahan hasil
4. Agribisnis hilir pemasaran
5. Jasa layanan dan pendukung
• Agribisnis Hulu atau Agroinput
• Agroinput atau agribisnis hulu meliputi kegiatan perencanaan produk,
perencanaan lokasi usaha, perencanaan standar produksi, pengadaan
tenaga kerja, serta pengadaan dan penyaluran sarana produksi bagi
usahatani.
a. Proses Perencanaan produk: dilakukan sebelum suatu proyek
pengembangan produk secara formal disetujui, sumber daya yang penting
dipakai dan sebelum tim pengembang yang lebih besar dibentuk.
Kegiatan perencanaan produk menjamin bahwa proyek pengembangan
produk mendukung strategi bisnis perusahaan yang lebih luas.
• Kegiatan perencanaan produk akan menentukan
1. Proyek-proyek pengembangan produk apa yang akan dilakukan
2. Kombinasi pengembangan produk
3. Keterkaitan antar proyek dalam suatu portofolio
4. Waktu dan urutan proyek
• Proses perencanaan produk mempunyai 5 tahapan yaitu:
1. Mengidentifikasi peluang; melibatkan empat tipe proyek pengembangan
produk yaitu: (a) produk baru, (b) turunan dari produk yang sudah ada, (c)
perbaikan produk yang sudah ada, dan (d) produk yang pada dasarnya
baru.
Cara-cara mengidentifikasi peluang:
1. Menerima keluhan pelanggan terhadap produk sejenis yang sudah ada
2. Analisis kelemahan dan keunggulan produk pesaing
3. Usulan pelanggan yang dikumpulkan secara otomatis
4. Pertimbangan implikasi terhadap adanya kecenderungan dalam gaya
hidup, demografi, dan teknologi untuk kategori produk-produk yang
sudah ada dan peluang-peluang kategori produk baru
2. Mengevaluasi dan memprioritaskan proyek; mempunyai 4 perspektif dasar
dalam mengevaluasi dan memprioritaskan peluang-peluang bagi produk
baru dalam kategori produk yang sudah ada yaitu
Strategi bersaing; sebuah pendekatan pasar dan produk mendasar
dengan memperhatikan para pesaing. Strategi ini digunakan untuk
memilih peluang.
Segmentasi pasar; pembagian pasar ke dalam segmen-segmen yang
memungkinkan perusahaan untuk mempertimbangkan tindakan-tindakan
pesaing dan kekuatan produk perusahaan sekarang berdasarkan
kelompok pelanggan yang jelas
Perkembangan teknologi; menyangkut penentuan waktu untuk
menggunakan teknologi dasar yang baru dalam lini produk
Perencanaan platform produk; platform produk merupakan sekumpulan
asset yang dibagi dalam sekumpulan produk
Evaluasi peluang produk baru secara fundamental; dengan melihat
ukuran pasar, tingkat pertumbuhan pasar, intensitas persaingan,
pengetahuan tentang pasar, pengetahuan tentang teknologi, kesesuaian
dengan produk perusahaan lain, dan kesesuaian dengan kemampuan
perusahaan
3. Pengalokasian sumber daya dan perencanaan waktu
4. Penyelesaian perancangan proyek pendahuluan
b. Perencanaan Lokasi Usaha; perencanaan lokasi usaha merupakan salah
satu aktifitas awal yang harus dilakukan pra operasionalisasi perusahaan.
Penentuan lokasi usaha bertujuan untuk menentukan lokasi perusahaan
sebaik mungkin agar beroperasi maupun berproduksi dengan lancar.
Ada empat variabel penentu lokasi usaha yang baik:
1. Mempertimbangkan pasar; bertujuan agar mencapai kuantitas maupun
kualitas konsumen, cepat memberikan pelayanan, dan menghemat
biaya pengiriman
2. Bahan baku; dapat memperoleh bahan baku dengan mudah, cepat dan
murah serta dengan biaya yang minimal.
3. Tenaga kerja: upah tenaga kerja, kuantitas tenaga kerja, dan kualitas
tenaga kerja
4. Kesempatan perluasan: semakin besar peluang perusahaan
memperluas dirinya di kemudian hari maka semakin baik lokasi
perusahaan
c. Perencanaan Standar Produksi: Standar produksi adalah pedoman untuk
pelaksanaan kegiatan produksi yang dapat bersumber dari aktivitas
perusahaan, asosiasi perusahaan dan masyarakat, standar nasional dan
internasional.
Perencanaan standar produksi berguna untuk mempermudah pengendalian
kualitas produk yang menyangkut kepada kepuasan konsumen atas produk
yang dibelinya.
d. Pengadaan tenaga kerja: proses penarikan, seleksi, orientasi, serta
pelatihan dan pengembangan untuk mendapatkan tenaga kerja yang efektif
dan efisien untuk mendukung tercapainya tujuan perusahaan. Tujuan
pengadaan tenaga kerja adalah:
1. Menyediakan sekumpulan calon tenaga kerja/ karyawan yang
memenuhi syarat
2. Agar konsisten dengan strategi, wawasan dan nilai perusahaan
3. Untuk membantu mengurangi kemungkinan keluarnya karyawan yang
belum lama bekerja.
4. Untuk mengkoordinasikan upaya perekrutan dengan program seleksi
dan pelatihan
5. Untuk memenuhi tanggung jawab perusahaan dalam upaya
menciptakan kesempatan kerja yang adil
• Analisis pekerjaan adalah menganalisa dan mendesain pekerjaan apa saja
yang harus dilakukan, bagaimana mengerjakannya, dan mengapa
pekerjaan tersebut dilakukan.
• Analisis pekerjaan mempunyai manfaat: (1) landasan untuk melaksanakan
mutasi, (2) landasan untuk melaksanakan promosi, (3) landasan untuk
melaksanakan training/ pelatihan, (4) landasan untuk melaksanakan
kompensasi, (5) landasan untuk melaksanakan syarat lingkungan kerja, dan
(6) landasan untuk pemenuhan kebutuhan peralatan.
• Fungsi analisis pekerjaan: (a) menentukan basis regional bagi struktur
kompensasi, (b) mengevaluasi tantangan lingkungan pekerjaan yang
mempengaruhi pekerjaan individu, (c) menghapuskan persyaratan kerja
yang dapat menyebabkan adanya diskriminasi dalam pengadaan SDM, (d)
Merencanakan kebutuhan SDM di waktu yang akan datang, (e)
Memadukan lamaran dan lowongan kerja yang ada, (f) menentukan
kebutuhan latihan bagi para karyawan, (g) mengembangkan rencana
pengembangan pegawai yang potensial, (h) menetapkan standar prestasi
kerja yang realistik, (i) menempatkan karyawan sesuai dengan
keterampilannya, (j) membantu revisi struktur organisasi, (k)
memperkenalkan karyawan baru dengan pekerjaannya, (l) memperbaiki
alur kerja
e. Pengadaan dan Penyaluran Sarana Produksi; sarana produksi yang
dibutuhkan dalam suatu usahatani terdiri dari bibit/benih, pupuk dan
pestisida, pakan ikan/ ternak dan obat-obatan, mesin dan peralatan
produksi, dan sumber daya energi
• Usahatani
• Usahatani merupakan suatu tempat atau sebagian dari permukaan bumi
dmana pertanian diselenggarakan seorang petani tertentu, apakah ia
seorang pemilik, penyakap, atau manajer yang digaji himpunan dari
sumber-sumber alam yang terdapat pada tempat itu yang diperlukan untuk
produksi pertanian seperti tanah dan air, sinar matahari, dan bangunanbangunan
yang didirikan di atas tanah tersebut (Mosher, 1968)
• Usahatani merupakan suatu tempat dimana seseorang atau sekumpulan
orang berusaha mengelola unsur-unsur produksi seperti alam, tenaga kerja,
modal dan keterampilan dengan tujuan berproduksi untuk menghasilkan
sesuatu di lapangan pertanian (Kadarsan, 1992)
1. Tanah atau media untuk lahan usaha
• Tanah merupakan modal usahatani yang bersifat tetap dan memiliki sifatsifat
sebagai berikut: a. relatif langka dibandingkan dengan unsur-unsur
pokok usahatani lainnya, b. distribusi penguasaannya di masyarakat tidak
merata, c. luas relatif tetap atau dianggap tetap, d. tidak dapat dipindahpindahkan,
e. dapat dipindahtangankan atau diperjualbelikan
• Sumber kepemilikan tanah dapat diperoleh dari:
a) Dibeli, adanya bukti kepemilikan yaitu sertifikat yang dikeluarkan oleh
negara.
b) Disewa, sebaiknya dibuat oleh pejabat yang berwenang agar manakala
terjadi hal yang tidak diinginkan dapat diselesaikan secara hukum.
c) Disakap, diatur dalam UU no 2 tahun 1960 tentang perjanjian bagi hasil
d) Pemberian oleh negara; tanah milik negara yang diberikan kepada
seseorang yang mengikuti program pemerintah atau berjasa kepada
negara.
e) Warisan, tanah yang karena hukum agama dibagikan kepada ahli
warisnya
f) Wakaf, tanah yang diberikan atas seseorang atau badan kepada pihak
lainnya untuk kegiatan sosial.
g) Membuka lahan sendiri; adanya hak ulayat pada perladangan berpindah
2. Tenaga kerja; seluruh penduduk dalam usia kerja (usia 15 tahun atau lebih)
yang potensial dapat memproduksi barang dan jasa. Berdasarkan jenis
tenaga kerja dapat dapat dibedakan atas tenaga kerja manusia, tenaga
kerja ternak, dan tenaga kerja mesin.
Sumber tenaga kerja: dalam keluarga dan luar keluarga. Tenaga kerja luar
keluarga dapat diperoleh dengan cara:
• Upahan; upah untuk pria akan berbeda dengan wanita. Pembayaran
upah dapat dilakukan secara harian atau mingguan, maupun setelah
selesai pekerjaan
• Sambatan; tenaga kerja luar keluarga dengan sistem tolong menolong di
antara para petani dan umumnya tidak berdasarkan pertimbangan
ekonomi.
• Arisan tenaga kerja; setiap peserta arisan akan mengembalikan dalam
bentuk tenaga kerja kepada anggota lainnya
3. Modal; barang atau uang yang secara bersama-sama dengan tanah dan
tenaga kerja menghasilkan barang-barang baru yaitu dalam hal ini adalah
hasil (output) pertanian (Mubyarto, 1986).
Ahmad (1997) mengatakan modal adalah produk atau kekayaan yang
digunakan untuk memproduksi hasil selanjutnya
• Hernanto (1991) modal adalah barang atau uang yang secara bersamasama
dengan tanah, tenaga kerja dan manajemen menghasilkan barangbarang
baru yaitu produksi pertanian.
• Berdasarkan sifatnya modal dibagi menjadi dua bagian yaitu:
1. Modal tetap; modal yang tidak habis pada satu periode produksi yang
memerlukan pemeliharaan agar dapat berdaya guna dalam jangka
waktu yang lama dan mengalami penyusutan pada setiap waktu.
2. Modal tidak tetap/ bergerak: modal yang dianggap habis atau dianggap
habis dalam satu periode proses produksi seperti pupuk, bibit, dan
pestisida
• Sumber pembentukan modal:
1. Modal sendiri; petani bebas untuk menggunakannya
2. Pinjaman atau kredit; berasal dari bank atau pelepas uang lainnya
3. Hadiah warisan; penggunaannya tergantung pada si pemberi
4. Dari usaha lainnya; petani memiliki usaha dari luar usahatani yang
cukup besar
5. Kontrak sewa; diatur menurut jangka waktu tertentu sampai si peminjam
dapat mengembalikan
4. Manajemen; kemampuan manusia mengelola atau mengkombinasikan
seluruh komponen dalam usahatani dalam waktu tertentu untuk
memperoleh produksi tertentu.
Tiga alasan dibutuhkannya manajemen: (a) mencapai tujuan organisasi dan
pribadi, (b) menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling
bertentangan, dan (c) mencapai efisiensi dan efektifitas.
Hernanto (1991), manajemen usahatani adalah kemampuan petani
menentukan, mengorganisir, dan mengkoordinasikan setiap komponen
usahatani yang dikuasainya dengan sebaik-baiknya dan mampu
memberikan produksi pertanian sebagaimana yang diharapkan.
Efisiensi; kemampuan melaksanakan suatu efektifitas dengan biaya tertentu
yang memberikan hasil maksimum atau dengan biaya seminimum mungkin
untuk mencapai hasil tertentu.
Efektifitas; kemampuan untuk melaksanakan aktivitas tepat waktu
5. Lingkungan Usahatani; lingkungan fisik, ekonomi, sosial, dan lingkunganlingkungan
di luar usahatani. Semua lingkungan tersebut langsung atau
tidak langsung akan mempengaruhi kepada petani atau pelaku agribisnis
lainnya dalam mengelola usaha agribisnis skala kecil.
6. Petani; setiap orang yang melakukan usaha untuk memenuhi sebagian atau
seluruh kebutuhan kehidupannya di bidang pertanian dalam arti luas yang
meliputi usaha pertanian, peternakan, perikanan (termasuk penangkapan
ikan), dan pemungutan hasil hutan.
Dilihat dari tujuan usahatani, maka petani dibedakan menjadi dua:
Petani subsisten; menjaga keamanan keluarga yang maksimal, produk
usahatani yang dihasilkan bermacam-macam bahan makanan, status
lahan yang diusahakan milik sendiri atau keluarga, sumber tenaga kerja
utama adalah keluarga dan gotong royong, investasi mengutamakan
dalam tenaga kerja, hasil usahatani digunakan untuk memenuhi
kebutuhan keluarga , pendapatan umumnya relatif stabil, dan sangat
tergantung kepada kendala alam
Petani komersial; memaksimumkan keuntungan dengan memanfaatkan
kendala yang terbatas, spesialisasi pada produk untuk dijual, status
lahan yang diusahakan berstatus bebas, sumber tenaga kerja utama
adalah tenaga sewa, investasi terutama pada bangunan, alat-alat
pertanian, dan pemakaian input usahatani yang terus meningkat.
7. Komoditi; dapat berupa tanaman, ternak, atau ikan baik secara sendiri
maupun campuran dan mempunyai kebutuhan dasar yang wajib untuk
dipenuhi
• Agribisnis Hilir Pengolahan Hasil
• Komponen agribisnis hilir pengolahan hasil adalah kegiatan ekonomi yang
mengolah produk usahatani menjadi produk olahan baik produk antara
maupun produk akhir.
• Pengolahan hasil atau industri pengolahan adalah suatu operasi atau
rentetan operasi terhadap suatu bahan mentah untuk diubah bentuk atau
komposisnya.
• Pelaku industri pengolahan hasil usahatani berada diantara petani yang
memproduksi dengan konsumen atau pengguna hasil industri pengolahan.
Ciri-ciri industri pengolahan hasil usahatani:
a. Dapat meningkatkan nilai tambah
b. Menghasilkan produk yang dapat dipasarkan atau digunakan atau dimakan.
c. Meningkatkan daya saing, dan
d. Menambah pendapatan dan keuntungan produsen
• Pengolahan merupakan bagian dari agribisnis yang mengolah bahan baku
yang bersumber dari tanaman, binatang dan ikan
• Empat alasan industri pengolahan hasil usahatani mempunyai sumbangan
yang nyata bagi pembangunan di negara berkembang:
1. Industri pengolahan hasil usahatani adalah pintu untuk sektor pertanian
yang melakukan transformasi bahan mentah dari usahatani termasuk
transformasi produk subsisten menjadi produk akhir untuk konsumen
2. Industri pengolahan hasil usahatani sebagai dasar sektor manufaktur.
3. Industri pengolahan hasil usahatani menghasilkan komoditas ekspor
penting
4. Industri pengolahan pangan merupakan sumber penting nutrisi; industri
pengolahan dapat menghemat biaya dengan mengurangi kehilangan
produksi pascapanen dan menjadkan mata rantai pemasaran bahan
makanan juga dapat memberikan keuntungan nutrisi dan kesehatan.
• Industri pengolahan tidak hanya bersifat reaktif tetapi juga menimbulkan
permintaan ke belakang. Akibat dari permintaan ke belakang ini adalah:
1. Petani terdorong untuk mengadopsi teknologi baru agar produktivitas
meningkat
2. Produksi dan pendapatan usahatani meningkat
3. Memperluas pengembangan prasarana
• Agribisnis Hilir Pemasaran
• Agribisnis hilir pemasaran adalah kegiatan-kegiatan untuk memperlancar
pemasaran komoditas pertanian baik segar maupun olahan di dalam dan
luar negeri termasuk di dalamnya kegiatan distribusi untuk memperlancar
arus komoditas dari sentra produksi ke sentra konsumsi, promosi, informasi
pasar, serta market intelligence.
• Pemasaran merupakan titik awal dalam kegiatan agribisnis. Analisis
pemasaran mengkaji lingkungan eksternal atau respon terhadap produk
agribisnis yang akan ditetapkan dengan melakukan karakteristik konsumen,
pengaruh kebijaksanaan pemerintah dan pasar domestik atau pasar
internasional.
• Pemasaran dapat dilakukan dengan melalui pendekatan kelembagaan
dengan mempertimbangkan sifat dan karakter dari pedagang perantara
(middlemen), hubungan agen dan susunan/perlengkapan organisasi
• Middlemen adalah perantara individu-individu yang mengkonsentrasikan
spesialisasi bisnis dalam pelaksanaan fungsi-fungsi pemasaran dalam
aliran produk dari produsen ke konsumen akhir.
• Jasa layanan dan Pendukung
• Jasa layanan dan pendukung adalah seluruh kegiatan yang menyediakan
jasa bagi agribisnis seperti lembaga keuangan, lembaga penelitian,
lembaga pendidikan dan penyuluhan, sistem informasi dan transaksi,
lembaga transportasi, lembaga pemerintah dan lembaga masyarakat.
• Jasa layanan lembaga keuangan; kebijakan pembiayaan pembangunan
pertanian yang memprioritaskan anggaran untuk sektor pertanian dan
sektor pendukungnya, kebijakan pembiayaan pertanian yang mudah
diakses oleh masyarakat.
• Jasa layanan lembaga penelitian dan pengembangan; berkaitan dengan
pengembangan teknologi dalam agribisnis. Teknologi baru diciptakan
melalui kegiatan penelitian, baik dalam rangka perbaikan atau
pembaharuan dari teknologi yang sudah ada sehingga mempunyai
keunggulan yang lebih banyak atau penemuan teknologi yang sama sekali
baru.
• Jasa layanan lembaga pendidikan dan penyuluhan; Balai Pusat Pertanian,
Balai Benih Ikan, Unit Pembenihan Rakyat, Pusat Pelatihan Pertanian
Pedesaan Swadaya, dan Pos Kesehatan Hewan.
• Jasa layanan sistem informasi dan transaksi; pasar hewan, Rumah
Pemotongan Hewan, Rumah Potong Unggas.
• Jasa Layanan Lembaga Transportasi; menyebarluaskan produk usahatani.
Membawa sarana dan alat produksi usahatani ke tiap usahatani dan
membawa hasil usahatani ke pasar konsumen baik di kota besar maupun
kecil
Jasa transportasi haruslah semurah mungkin agar penerimaan yang
diperoleh petani semakin tinggi.
Beberapa faktor yang mempengaruhi pengangkutan antara lain:
a) Sifat barang yang harus diangkut
b) Jarak pengangkutan barang-barang
c) Banyaknya barang yang diangkut
d) Jenis alat transportasi
• Jasa layanan lembaga pemerintah; berupa pengembangan dan
implementasi undang-undang, peraturan-peraturan, hukum dan legalitas.
• Jasa layanan lembaga masyarakat; (a) kelompok tani (suatu kumpulan
petani yang bertujuan mempermudah dalam penyuluhan pertanian,
pendistribusian pupuk, pembibitan, pengelolaan pertanian, dan penjualan
hasil panen, (b) Gapoktan bertujuan mempermudah dalam penyuluhan
pertanian dan mengkoordinir segala keperluan kelompok tani..
• Peranan jasa layanan pendukung agribisnis:
1. Memenuhi kebutuhan manusia melalui berbagai hasil pertanian
2. Menjaga ketahanan sumber daya alam dan lingkungan melalui pengelolaan
keanekaragaman hayati.
3. Pemanfaatan dan pengembangan IPTEK dalam rentang yang lebar mulai
dari yang sederhana sampai dengan teknologi tinggi
4. Pengembangan pasar berbagai jenis tipe dan fungsi untuk memenuhi dan
memuaskan kebutuhan konsumen dan memuaskan produsen
5. Mendorong pengembangan sektor industri keuangan dan sektor
pendukungnya.
6. Pengembangan organisasi usaha, organisasi penunjang usaha, organisasi
kemasyarakatan.
1. Agroinput atau agribisnis hulu
2. Usahatani
3. Agribisnis hilir pengolahan hasil
4. Agribisnis hilir pemasaran
5. Jasa layanan dan pendukung
• Agribisnis Hulu atau Agroinput
• Agroinput atau agribisnis hulu meliputi kegiatan perencanaan produk,
perencanaan lokasi usaha, perencanaan standar produksi, pengadaan
tenaga kerja, serta pengadaan dan penyaluran sarana produksi bagi
usahatani.
a. Proses Perencanaan produk: dilakukan sebelum suatu proyek
pengembangan produk secara formal disetujui, sumber daya yang penting
dipakai dan sebelum tim pengembang yang lebih besar dibentuk.
Kegiatan perencanaan produk menjamin bahwa proyek pengembangan
produk mendukung strategi bisnis perusahaan yang lebih luas.
• Kegiatan perencanaan produk akan menentukan
1. Proyek-proyek pengembangan produk apa yang akan dilakukan
2. Kombinasi pengembangan produk
3. Keterkaitan antar proyek dalam suatu portofolio
4. Waktu dan urutan proyek
• Proses perencanaan produk mempunyai 5 tahapan yaitu:
1. Mengidentifikasi peluang; melibatkan empat tipe proyek pengembangan
produk yaitu: (a) produk baru, (b) turunan dari produk yang sudah ada, (c)
perbaikan produk yang sudah ada, dan (d) produk yang pada dasarnya
baru.
Cara-cara mengidentifikasi peluang:
1. Menerima keluhan pelanggan terhadap produk sejenis yang sudah ada
2. Analisis kelemahan dan keunggulan produk pesaing
3. Usulan pelanggan yang dikumpulkan secara otomatis
4. Pertimbangan implikasi terhadap adanya kecenderungan dalam gaya
hidup, demografi, dan teknologi untuk kategori produk-produk yang
sudah ada dan peluang-peluang kategori produk baru
2. Mengevaluasi dan memprioritaskan proyek; mempunyai 4 perspektif dasar
dalam mengevaluasi dan memprioritaskan peluang-peluang bagi produk
baru dalam kategori produk yang sudah ada yaitu
Strategi bersaing; sebuah pendekatan pasar dan produk mendasar
dengan memperhatikan para pesaing. Strategi ini digunakan untuk
memilih peluang.
Segmentasi pasar; pembagian pasar ke dalam segmen-segmen yang
memungkinkan perusahaan untuk mempertimbangkan tindakan-tindakan
pesaing dan kekuatan produk perusahaan sekarang berdasarkan
kelompok pelanggan yang jelas
Perkembangan teknologi; menyangkut penentuan waktu untuk
menggunakan teknologi dasar yang baru dalam lini produk
Perencanaan platform produk; platform produk merupakan sekumpulan
asset yang dibagi dalam sekumpulan produk
Evaluasi peluang produk baru secara fundamental; dengan melihat
ukuran pasar, tingkat pertumbuhan pasar, intensitas persaingan,
pengetahuan tentang pasar, pengetahuan tentang teknologi, kesesuaian
dengan produk perusahaan lain, dan kesesuaian dengan kemampuan
perusahaan
3. Pengalokasian sumber daya dan perencanaan waktu
4. Penyelesaian perancangan proyek pendahuluan
b. Perencanaan Lokasi Usaha; perencanaan lokasi usaha merupakan salah
satu aktifitas awal yang harus dilakukan pra operasionalisasi perusahaan.
Penentuan lokasi usaha bertujuan untuk menentukan lokasi perusahaan
sebaik mungkin agar beroperasi maupun berproduksi dengan lancar.
Ada empat variabel penentu lokasi usaha yang baik:
1. Mempertimbangkan pasar; bertujuan agar mencapai kuantitas maupun
kualitas konsumen, cepat memberikan pelayanan, dan menghemat
biaya pengiriman
2. Bahan baku; dapat memperoleh bahan baku dengan mudah, cepat dan
murah serta dengan biaya yang minimal.
3. Tenaga kerja: upah tenaga kerja, kuantitas tenaga kerja, dan kualitas
tenaga kerja
4. Kesempatan perluasan: semakin besar peluang perusahaan
memperluas dirinya di kemudian hari maka semakin baik lokasi
perusahaan
c. Perencanaan Standar Produksi: Standar produksi adalah pedoman untuk
pelaksanaan kegiatan produksi yang dapat bersumber dari aktivitas
perusahaan, asosiasi perusahaan dan masyarakat, standar nasional dan
internasional.
Perencanaan standar produksi berguna untuk mempermudah pengendalian
kualitas produk yang menyangkut kepada kepuasan konsumen atas produk
yang dibelinya.
d. Pengadaan tenaga kerja: proses penarikan, seleksi, orientasi, serta
pelatihan dan pengembangan untuk mendapatkan tenaga kerja yang efektif
dan efisien untuk mendukung tercapainya tujuan perusahaan. Tujuan
pengadaan tenaga kerja adalah:
1. Menyediakan sekumpulan calon tenaga kerja/ karyawan yang
memenuhi syarat
2. Agar konsisten dengan strategi, wawasan dan nilai perusahaan
3. Untuk membantu mengurangi kemungkinan keluarnya karyawan yang
belum lama bekerja.
4. Untuk mengkoordinasikan upaya perekrutan dengan program seleksi
dan pelatihan
5. Untuk memenuhi tanggung jawab perusahaan dalam upaya
menciptakan kesempatan kerja yang adil
• Analisis pekerjaan adalah menganalisa dan mendesain pekerjaan apa saja
yang harus dilakukan, bagaimana mengerjakannya, dan mengapa
pekerjaan tersebut dilakukan.
• Analisis pekerjaan mempunyai manfaat: (1) landasan untuk melaksanakan
mutasi, (2) landasan untuk melaksanakan promosi, (3) landasan untuk
melaksanakan training/ pelatihan, (4) landasan untuk melaksanakan
kompensasi, (5) landasan untuk melaksanakan syarat lingkungan kerja, dan
(6) landasan untuk pemenuhan kebutuhan peralatan.
• Fungsi analisis pekerjaan: (a) menentukan basis regional bagi struktur
kompensasi, (b) mengevaluasi tantangan lingkungan pekerjaan yang
mempengaruhi pekerjaan individu, (c) menghapuskan persyaratan kerja
yang dapat menyebabkan adanya diskriminasi dalam pengadaan SDM, (d)
Merencanakan kebutuhan SDM di waktu yang akan datang, (e)
Memadukan lamaran dan lowongan kerja yang ada, (f) menentukan
kebutuhan latihan bagi para karyawan, (g) mengembangkan rencana
pengembangan pegawai yang potensial, (h) menetapkan standar prestasi
kerja yang realistik, (i) menempatkan karyawan sesuai dengan
keterampilannya, (j) membantu revisi struktur organisasi, (k)
memperkenalkan karyawan baru dengan pekerjaannya, (l) memperbaiki
alur kerja
e. Pengadaan dan Penyaluran Sarana Produksi; sarana produksi yang
dibutuhkan dalam suatu usahatani terdiri dari bibit/benih, pupuk dan
pestisida, pakan ikan/ ternak dan obat-obatan, mesin dan peralatan
produksi, dan sumber daya energi
• Usahatani
• Usahatani merupakan suatu tempat atau sebagian dari permukaan bumi
dmana pertanian diselenggarakan seorang petani tertentu, apakah ia
seorang pemilik, penyakap, atau manajer yang digaji himpunan dari
sumber-sumber alam yang terdapat pada tempat itu yang diperlukan untuk
produksi pertanian seperti tanah dan air, sinar matahari, dan bangunanbangunan
yang didirikan di atas tanah tersebut (Mosher, 1968)
• Usahatani merupakan suatu tempat dimana seseorang atau sekumpulan
orang berusaha mengelola unsur-unsur produksi seperti alam, tenaga kerja,
modal dan keterampilan dengan tujuan berproduksi untuk menghasilkan
sesuatu di lapangan pertanian (Kadarsan, 1992)
1. Tanah atau media untuk lahan usaha
• Tanah merupakan modal usahatani yang bersifat tetap dan memiliki sifatsifat
sebagai berikut: a. relatif langka dibandingkan dengan unsur-unsur
pokok usahatani lainnya, b. distribusi penguasaannya di masyarakat tidak
merata, c. luas relatif tetap atau dianggap tetap, d. tidak dapat dipindahpindahkan,
e. dapat dipindahtangankan atau diperjualbelikan
• Sumber kepemilikan tanah dapat diperoleh dari:
a) Dibeli, adanya bukti kepemilikan yaitu sertifikat yang dikeluarkan oleh
negara.
b) Disewa, sebaiknya dibuat oleh pejabat yang berwenang agar manakala
terjadi hal yang tidak diinginkan dapat diselesaikan secara hukum.
c) Disakap, diatur dalam UU no 2 tahun 1960 tentang perjanjian bagi hasil
d) Pemberian oleh negara; tanah milik negara yang diberikan kepada
seseorang yang mengikuti program pemerintah atau berjasa kepada
negara.
e) Warisan, tanah yang karena hukum agama dibagikan kepada ahli
warisnya
f) Wakaf, tanah yang diberikan atas seseorang atau badan kepada pihak
lainnya untuk kegiatan sosial.
g) Membuka lahan sendiri; adanya hak ulayat pada perladangan berpindah
2. Tenaga kerja; seluruh penduduk dalam usia kerja (usia 15 tahun atau lebih)
yang potensial dapat memproduksi barang dan jasa. Berdasarkan jenis
tenaga kerja dapat dapat dibedakan atas tenaga kerja manusia, tenaga
kerja ternak, dan tenaga kerja mesin.
Sumber tenaga kerja: dalam keluarga dan luar keluarga. Tenaga kerja luar
keluarga dapat diperoleh dengan cara:
• Upahan; upah untuk pria akan berbeda dengan wanita. Pembayaran
upah dapat dilakukan secara harian atau mingguan, maupun setelah
selesai pekerjaan
• Sambatan; tenaga kerja luar keluarga dengan sistem tolong menolong di
antara para petani dan umumnya tidak berdasarkan pertimbangan
ekonomi.
• Arisan tenaga kerja; setiap peserta arisan akan mengembalikan dalam
bentuk tenaga kerja kepada anggota lainnya
3. Modal; barang atau uang yang secara bersama-sama dengan tanah dan
tenaga kerja menghasilkan barang-barang baru yaitu dalam hal ini adalah
hasil (output) pertanian (Mubyarto, 1986).
Ahmad (1997) mengatakan modal adalah produk atau kekayaan yang
digunakan untuk memproduksi hasil selanjutnya
• Hernanto (1991) modal adalah barang atau uang yang secara bersamasama
dengan tanah, tenaga kerja dan manajemen menghasilkan barangbarang
baru yaitu produksi pertanian.
• Berdasarkan sifatnya modal dibagi menjadi dua bagian yaitu:
1. Modal tetap; modal yang tidak habis pada satu periode produksi yang
memerlukan pemeliharaan agar dapat berdaya guna dalam jangka
waktu yang lama dan mengalami penyusutan pada setiap waktu.
2. Modal tidak tetap/ bergerak: modal yang dianggap habis atau dianggap
habis dalam satu periode proses produksi seperti pupuk, bibit, dan
pestisida
• Sumber pembentukan modal:
1. Modal sendiri; petani bebas untuk menggunakannya
2. Pinjaman atau kredit; berasal dari bank atau pelepas uang lainnya
3. Hadiah warisan; penggunaannya tergantung pada si pemberi
4. Dari usaha lainnya; petani memiliki usaha dari luar usahatani yang
cukup besar
5. Kontrak sewa; diatur menurut jangka waktu tertentu sampai si peminjam
dapat mengembalikan
4. Manajemen; kemampuan manusia mengelola atau mengkombinasikan
seluruh komponen dalam usahatani dalam waktu tertentu untuk
memperoleh produksi tertentu.
Tiga alasan dibutuhkannya manajemen: (a) mencapai tujuan organisasi dan
pribadi, (b) menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling
bertentangan, dan (c) mencapai efisiensi dan efektifitas.
Hernanto (1991), manajemen usahatani adalah kemampuan petani
menentukan, mengorganisir, dan mengkoordinasikan setiap komponen
usahatani yang dikuasainya dengan sebaik-baiknya dan mampu
memberikan produksi pertanian sebagaimana yang diharapkan.
Efisiensi; kemampuan melaksanakan suatu efektifitas dengan biaya tertentu
yang memberikan hasil maksimum atau dengan biaya seminimum mungkin
untuk mencapai hasil tertentu.
Efektifitas; kemampuan untuk melaksanakan aktivitas tepat waktu
5. Lingkungan Usahatani; lingkungan fisik, ekonomi, sosial, dan lingkunganlingkungan
di luar usahatani. Semua lingkungan tersebut langsung atau
tidak langsung akan mempengaruhi kepada petani atau pelaku agribisnis
lainnya dalam mengelola usaha agribisnis skala kecil.
6. Petani; setiap orang yang melakukan usaha untuk memenuhi sebagian atau
seluruh kebutuhan kehidupannya di bidang pertanian dalam arti luas yang
meliputi usaha pertanian, peternakan, perikanan (termasuk penangkapan
ikan), dan pemungutan hasil hutan.
Dilihat dari tujuan usahatani, maka petani dibedakan menjadi dua:
Petani subsisten; menjaga keamanan keluarga yang maksimal, produk
usahatani yang dihasilkan bermacam-macam bahan makanan, status
lahan yang diusahakan milik sendiri atau keluarga, sumber tenaga kerja
utama adalah keluarga dan gotong royong, investasi mengutamakan
dalam tenaga kerja, hasil usahatani digunakan untuk memenuhi
kebutuhan keluarga , pendapatan umumnya relatif stabil, dan sangat
tergantung kepada kendala alam
Petani komersial; memaksimumkan keuntungan dengan memanfaatkan
kendala yang terbatas, spesialisasi pada produk untuk dijual, status
lahan yang diusahakan berstatus bebas, sumber tenaga kerja utama
adalah tenaga sewa, investasi terutama pada bangunan, alat-alat
pertanian, dan pemakaian input usahatani yang terus meningkat.
7. Komoditi; dapat berupa tanaman, ternak, atau ikan baik secara sendiri
maupun campuran dan mempunyai kebutuhan dasar yang wajib untuk
dipenuhi
• Agribisnis Hilir Pengolahan Hasil
• Komponen agribisnis hilir pengolahan hasil adalah kegiatan ekonomi yang
mengolah produk usahatani menjadi produk olahan baik produk antara
maupun produk akhir.
• Pengolahan hasil atau industri pengolahan adalah suatu operasi atau
rentetan operasi terhadap suatu bahan mentah untuk diubah bentuk atau
komposisnya.
• Pelaku industri pengolahan hasil usahatani berada diantara petani yang
memproduksi dengan konsumen atau pengguna hasil industri pengolahan.
Ciri-ciri industri pengolahan hasil usahatani:
a. Dapat meningkatkan nilai tambah
b. Menghasilkan produk yang dapat dipasarkan atau digunakan atau dimakan.
c. Meningkatkan daya saing, dan
d. Menambah pendapatan dan keuntungan produsen
• Pengolahan merupakan bagian dari agribisnis yang mengolah bahan baku
yang bersumber dari tanaman, binatang dan ikan
• Empat alasan industri pengolahan hasil usahatani mempunyai sumbangan
yang nyata bagi pembangunan di negara berkembang:
1. Industri pengolahan hasil usahatani adalah pintu untuk sektor pertanian
yang melakukan transformasi bahan mentah dari usahatani termasuk
transformasi produk subsisten menjadi produk akhir untuk konsumen
2. Industri pengolahan hasil usahatani sebagai dasar sektor manufaktur.
3. Industri pengolahan hasil usahatani menghasilkan komoditas ekspor
penting
4. Industri pengolahan pangan merupakan sumber penting nutrisi; industri
pengolahan dapat menghemat biaya dengan mengurangi kehilangan
produksi pascapanen dan menjadkan mata rantai pemasaran bahan
makanan juga dapat memberikan keuntungan nutrisi dan kesehatan.
• Industri pengolahan tidak hanya bersifat reaktif tetapi juga menimbulkan
permintaan ke belakang. Akibat dari permintaan ke belakang ini adalah:
1. Petani terdorong untuk mengadopsi teknologi baru agar produktivitas
meningkat
2. Produksi dan pendapatan usahatani meningkat
3. Memperluas pengembangan prasarana
• Agribisnis Hilir Pemasaran
• Agribisnis hilir pemasaran adalah kegiatan-kegiatan untuk memperlancar
pemasaran komoditas pertanian baik segar maupun olahan di dalam dan
luar negeri termasuk di dalamnya kegiatan distribusi untuk memperlancar
arus komoditas dari sentra produksi ke sentra konsumsi, promosi, informasi
pasar, serta market intelligence.
• Pemasaran merupakan titik awal dalam kegiatan agribisnis. Analisis
pemasaran mengkaji lingkungan eksternal atau respon terhadap produk
agribisnis yang akan ditetapkan dengan melakukan karakteristik konsumen,
pengaruh kebijaksanaan pemerintah dan pasar domestik atau pasar
internasional.
• Pemasaran dapat dilakukan dengan melalui pendekatan kelembagaan
dengan mempertimbangkan sifat dan karakter dari pedagang perantara
(middlemen), hubungan agen dan susunan/perlengkapan organisasi
• Middlemen adalah perantara individu-individu yang mengkonsentrasikan
spesialisasi bisnis dalam pelaksanaan fungsi-fungsi pemasaran dalam
aliran produk dari produsen ke konsumen akhir.
• Jasa layanan dan Pendukung
• Jasa layanan dan pendukung adalah seluruh kegiatan yang menyediakan
jasa bagi agribisnis seperti lembaga keuangan, lembaga penelitian,
lembaga pendidikan dan penyuluhan, sistem informasi dan transaksi,
lembaga transportasi, lembaga pemerintah dan lembaga masyarakat.
• Jasa layanan lembaga keuangan; kebijakan pembiayaan pembangunan
pertanian yang memprioritaskan anggaran untuk sektor pertanian dan
sektor pendukungnya, kebijakan pembiayaan pertanian yang mudah
diakses oleh masyarakat.
• Jasa layanan lembaga penelitian dan pengembangan; berkaitan dengan
pengembangan teknologi dalam agribisnis. Teknologi baru diciptakan
melalui kegiatan penelitian, baik dalam rangka perbaikan atau
pembaharuan dari teknologi yang sudah ada sehingga mempunyai
keunggulan yang lebih banyak atau penemuan teknologi yang sama sekali
baru.
• Jasa layanan lembaga pendidikan dan penyuluhan; Balai Pusat Pertanian,
Balai Benih Ikan, Unit Pembenihan Rakyat, Pusat Pelatihan Pertanian
Pedesaan Swadaya, dan Pos Kesehatan Hewan.
• Jasa layanan sistem informasi dan transaksi; pasar hewan, Rumah
Pemotongan Hewan, Rumah Potong Unggas.
• Jasa Layanan Lembaga Transportasi; menyebarluaskan produk usahatani.
Membawa sarana dan alat produksi usahatani ke tiap usahatani dan
membawa hasil usahatani ke pasar konsumen baik di kota besar maupun
kecil
Jasa transportasi haruslah semurah mungkin agar penerimaan yang
diperoleh petani semakin tinggi.
Beberapa faktor yang mempengaruhi pengangkutan antara lain:
a) Sifat barang yang harus diangkut
b) Jarak pengangkutan barang-barang
c) Banyaknya barang yang diangkut
d) Jenis alat transportasi
• Jasa layanan lembaga pemerintah; berupa pengembangan dan
implementasi undang-undang, peraturan-peraturan, hukum dan legalitas.
• Jasa layanan lembaga masyarakat; (a) kelompok tani (suatu kumpulan
petani yang bertujuan mempermudah dalam penyuluhan pertanian,
pendistribusian pupuk, pembibitan, pengelolaan pertanian, dan penjualan
hasil panen, (b) Gapoktan bertujuan mempermudah dalam penyuluhan
pertanian dan mengkoordinir segala keperluan kelompok tani..
• Peranan jasa layanan pendukung agribisnis:
1. Memenuhi kebutuhan manusia melalui berbagai hasil pertanian
2. Menjaga ketahanan sumber daya alam dan lingkungan melalui pengelolaan
keanekaragaman hayati.
3. Pemanfaatan dan pengembangan IPTEK dalam rentang yang lebar mulai
dari yang sederhana sampai dengan teknologi tinggi
4. Pengembangan pasar berbagai jenis tipe dan fungsi untuk memenuhi dan
memuaskan kebutuhan konsumen dan memuaskan produsen
5. Mendorong pengembangan sektor industri keuangan dan sektor
pendukungnya.
6. Pengembangan organisasi usaha, organisasi penunjang usaha, organisasi
kemasyarakatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar